SERU! Aku Mencintaimu Dengan Cara Yang Salah, Tapi Cinta Tak Pernah Punya SOP
Desiran angin musim gugur di Kota Terlarang terasa familiar, seperti lagu pengantar tidur yang diputar berulang-ulang. Tapi aku… aku tidak seharusnya berada di sini. Aku, Lin Mei, seorang mahasiswi arsitektur, seharusnya sibuk dengan skripsi, bukan berdiri di depan gerbang megah yang dipenuhi kenangan asing dan menyedihkan.
Setiap kali aku melihat lentera merah yang bergantungan, hatiku terasa seperti diremas. Aku merasakan sakit, bukan fisik, tapi rasa sakit yang lebih dalam, rasa kehilangan yang tak terjelaskan. Aku mulai bermimpi. Mimpi tentang sutra brokat, anggur terlarang, dan pengkhianatan.
Di mimpi itu, aku adalah Permaisuri Yue, istri kesayangan Kaisar Xuan. Kami saling mencintai, setidaknya, itulah yang aku percayai. Hingga suatu malam, aku menemukan dia berlutut di depan selir kesayanganku, Mei Lan, memohon ampunan atas kehamilan yang dia sembunyikan. Mei Lan, sahabatku, belati yang mengkhianati.
Di kehidupan ini, aku bertemu dengannya lagi. Bukan sebagai kaisar, tapi sebagai Profesor Zhang, dosen arsitektur yang disegani. Auranya yang tenang dan bijaksana menarikku seperti magnet. Dia tidak mengenaliku, tentu saja. Baginya, aku hanyalah Lin Mei, mahasiswi yang berusaha keras.
Tapi aku tahu. Aku tahu bahwa dialah Xuan. Dan Mei Lan… dia adalah Nyonya Wei, kepala departemen yang selalu memberiku tatapan sinis.
Aku sadar, cinta yang kumiliki di kehidupan lampau, yang kupendam dengan sepenuh hati, telah membutakanku. Aku mencintainya dengan cara yang salah, menempatkannya di atas segalanya hingga aku lupa pada diriku sendiri.
Profesor Zhang memperlakukanku dengan baik, namun ada jarak yang tak bisa kujembatani. Aku melihat penyesalan di matanya, meskipun dia tidak tahu alasan penyesalan itu. Nyonya Wei, di sisi lain, terus-menerus berusaha merendahkanku. Dendam? Mungkin saja.
Aku memutuskan untuk mengubah takdirku. Aku tidak akan membiarkan sejarah terulang. Aku akan fokus pada diriku sendiri, pada impianku, pada kebahagiaanku. Aku akan menunjukkan pada mereka, baik Xuan maupun Mei Lan, bahwa Permaisuri Yue telah belajar, dan Lin Mei jauh lebih kuat.
Saat upacara kelulusan tiba, aku menolak tawaran pekerjaan bergaji tinggi di perusahaan milik keluarga Wei. Aku memilih untuk membuka studio arsitekturku sendiri, memfokuskan diri pada desain ramah lingkungan dan berkelanjutan. Aku melihat kekecewaan di mata Nyonya Wei, dan seulas senyum tipis tersungging di bibirku.
Profesor Zhang mendekatiku setelah upacara selesai. "Lin Mei," katanya, suaranya sedikit bergetar. "Keputusanmu… keputusanmu sangat bijaksana. Aku… aku bangga padamu."
Aku menatapnya dalam-dalam. "Terima kasih, Profesor Zhang. Aku telah belajar banyak dari Anda."
Aku berbalik dan berjalan menjauh, meninggalkan mereka berdua di belakang. Dunia baru telah menantiku, penuh dengan kemungkinan. Dan meskipun aku tidak pernah secara langsung membalas dendam, keputusanku telah mengubah alur takdir kami semua.
Di kehidupan ini, aku akan menjadi arsitek bagi kebahagiaanku sendiri.
Mungkin, di kehidupan selanjutnya, kita akan bertemu lagi, dan cinta akan memiliki kesempatan yang lebih baik.
You Might Also Like: Brandon Ingram Named Nba Most Improved