Cerita Populer: Racun Itu Mengalir Di Nadiku, Seperti Nama Yang Tak Bisa Kulupa.
Racun Itu Mengalir di Nadiku, Seperti Nama yang Tak Bisa Kulupa.
Bunga Peoni merah merekah di taman terlarang. Seratus tahun berlalu sejak ia terakhir kali melihatnya, namun aroma manisnya tetap membangkitkan memori yang terkubur dalam jiwa. Ia mengenali aroma itu, seperti mengenali jantungnya sendiri. Ia adalah Li Wei, reinkarnasi dari seorang jenderal wanita bernama Bai Lian, yang dikhianati dan dibunuh seratus tahun lalu.
Di kehidupannya yang baru, Li Wei adalah seorang pelukis yang tenang, nyaris tanpa emosi. Namun, di balik ketenangannya, bara dendam membara redup. Ia mencari, tanpa tahu apa yang ia cari. Mimpi-mimpi tentang pedang berlumuran darah dan wajah yang dicintainya, kemudian menusuknya, menghantui tidurnya.
Kemudian, ia bertemu dengannya. Seorang pria bernama Zhao Yi, pewaris kekaisaran yang memiliki aura dingin dan misterius. Matanya… mata itu mengingatkannya pada seseorang. Seseorang yang sangat ia cintai, dan sangat ia benci. Zhao Yi. Nama itu bergema dalam jiwanya, seperti mantra yang tak bisa dihentikan.
"Kau... mengingatkanku pada seseorang," ucap Zhao Yi suatu hari, suaranya rendah dan serak.
Li Wei hanya menatapnya tanpa ekspresi. "Mungkin kau salah orang, Pangeran."
Namun, takdir punya cara sendiri untuk mengungkap kebenaran. Lukisan-lukisan Li Wei secara misterius menampilkan adegan-adegan dari masa lalu. Potongan-potongan memori Bai Lian perlahan muncul, membangkitkan kebencian, cinta, dan pengkhianatan. Ia melihat dirinya, Bai Lian, berjuang di medan perang, mencintai seorang pangeran yang berjanji setia, lalu ditikam dari belakang.
Zhao Yi. Dialah pangeran itu. Reinkarnasi dari orang yang telah mengkhianatinya.
Namun, kali ini, Zhao Yi tampak berbeda. Ia seperti dihantui oleh penyesalan, matanya menyimpan kesedihan yang mendalam. Li Wei melihat bayangan Bai Lian dalam dirinya, merasakan luka yang sama, dan memahami beban yang dipikul Zhao Yi selama seratus tahun.
Rahasia masa lalu perlahan terkuak. Bai Lian dikhianati bukan hanya oleh cinta, tapi oleh konspirasi yang lebih besar. Zhao Yi (saat itu masih seorang pangeran), dipaksa untuk memilih antara kekuasaan dan cintanya pada Bai Lian. Ia memilih kekuasaan, menyakitkan Bai Lian demi menyelamatkan kerajaannya dari pemberontakan.
Kini, di kehidupan mereka yang baru, Li Wei memiliki kesempatan untuk membalas dendam. Ia bisa saja membunuh Zhao Yi, menghancurkannya seperti yang ia lakukan padanya seratus tahun lalu. Namun, ia memilih jalan lain.
Li Wei membalas dendam bukan dengan kemarahan, tapi dengan keheningan. Ia membiarkan Zhao Yi hidup dengan rasa bersalahnya, dengan beban masa lalu mereka. Ia memaafkannya, bukan karena ia pantas dimaafkan, tapi karena ia ingin membebaskan dirinya sendiri dari rantai kebencian.
Di saat-saat terakhir, ketika Zhao Yi sekarat karena penyakit yang tak tersembuhkan, Li Wei mendekatinya. Ia memegang tangannya, dan berbisik:
"Semoga kau menemukan kedamaian... di kehidupan selanjutnya..."
You Might Also Like: Reseller Skincare Peluang Usaha Ibu